Yogyakarta - Yogyakarta tidak melulu tentang Candi Prambanan atau Ratu Boko yang populer. Nikmatilah sisi lain Yogya berupa candi yang tidak kalah cantik dan anti mainstream.
Diberkahi oleh banyak peninggalan budaya Hindu hingga Buddha, traveler yang liburan ke Yogyakarta akan dimanjakan oleh berbagai candi bersejarah. Bagi kamu yang sudah bosan berkunjung ke Candi Prambanan atau Ratu Boko, masih ada banyak candi lain yang tidak kalah menarik.
Dihimpun detikTravel, Kamis (24/3/2016) berikut adalah aneka candi anti mainstream di Yogya yang perlu kamu kunjungi. Dijamin tidak kalah dengan Candi Prambanan atau Ratu Boko deh!
(Eddy Lee/d'Traveler )
1. Candi Kalasan
Candi anti mainstream pertama berada tidak jauh dari Candi Prambanan, namun sayangnya sering terlewatkan. Ya, apalagi kalau bukan Candi Kalasan. Letaknya tepat berada di pinggir jalan raya Yogya dan Solo, atau di sisi sebelah kanan kalau dari arah Yogya.
Dibangun oleh Raja Dinasti Syailendara Rakai Panangkaran, Candi Kalasan dibuat untuk menghormati Dewi Tara dan Buddha. Hal itu terlihat dari setiap relief patung Buddha di komplek candi yang juga dihiasi oleh sosok perempuan yang tengah memegang teratai.
Kecantikan Candi Kalasan pun semakin indah dengan kehadiran 52 stupa yang ada di sekelilingnya. Selain itu masyarakat juga mempercayai Candi Kalasan sebagai Candi Buddha tertua di Yogya. Sungguh menarik!
(Dessy Ratna Puspita/d'Traveler)
2. Candi Sambisari
Tidak jauh dari Candi Kalasan, traveler juga bisa sekalian berkunjung ke Candi Sambisari yang tidak kalah unik. Berbeda dengan lainnya, Candi Sambisari tampak seperti berada di bawah tanah akibat kontur lokasinya yang masuk seperti lembah.
Konon dulu Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah akibat tertimbun lahar Gunung Merapi yang sempat meletus pada awal abad ke-11. Spekulasi tersebut didukung oleh banyaknya material vulkanik yang ditemukan di dekat candi.
Candi ini dulu dibangun oleh Raja Rakai Garung dan dikhususkan untuk menyembah Dewa Siwa dalam agama Hindu. Sedangkan secara fisik, atap dari Candi Sambisari sejajar dengan permukaan tanah. Hal tersebut membuatnya mendapat julukan sebagai candi bawah tanah.
(Aji Prasetiyo/d'Traveler)
3. Candi Ijo
Masih dari Kabupaten Sleman atau tepatnya Desa Sambirejo, traveler bisa melihat Candi Ijo yang disebut-sebut sebagai candi tertinggi di Yogyakarta. Bukan tanpa alasan, Candi Ijo memang terletak di atas Bukit Ijo yang memiliki ketinggian 410 mdpl.
Karena lokasi yang tinggi, pemandangan alam di sekitar candi sangatlah indah. Terutama bila kamu melihat ke arah barat maka akan terlihat petak-petak lahan pertanian warga. Serunya lagi, kamu juga bisa melihat pesawat yang sedang take off dan landing, serta aktivitas lainnya di Bandara Adisucipto.
Keunikan lain dari candi bercorak Hindu yang dibangun pada abad ke-9 ini adalah susunannya yang terdiri atas 17 buah bangunan yang berada pada sebelas teras berundak dengan candi induk yang berada di puncak, yaitu teras ke 11. Hal ini didasarkan pada ajaran agama Hindu yang menempatkan dewa pada posisi tertinggi.
Uniknya lagi pada pintu masuk candi terdapat ukiran kalamakara, berupa mulut raksasa (kala) yang berbadan naga (makara). Biasanya ukiran seperti ini yang biasa dijumpai pada candi-candi Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa candi ini adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha.
(Novita Wulandari/d'Traveler)
4. Candi Abang
Terakhir adalah Candi Abang yang juga terletak di Sleman. Candi unik ini didirikan di atas bukit dengan batubata merah dan berbentuk seperti piramida, ada pula sumur di bagian tengahnya.
Walau tidak tampak seperti candi, namun di sana memang ada sisa bangunan candi yang membentuk seperti bukit. Dalam bahasa Jawa, merah adalah abang, maka bangunan tersebut dinamakan Candi Abang. Ukuran alasnya sekitar 36x34 m, namun tingginya belum dapat diperkirakan.
Tidak banyak catatan sejarah tentang Candi Abang. Seiring dengan berjalannya waktu, bangunan Candi Abang pun mulai lapuk dan tertimbun tanah hingga terlihat seperti sebuah bukit. Rerumputan juga tumbuh dipermukaan tanah dan bentuk candi pun hampir tak terlihat lagi.
Oleh traveler, Candi Abang lebih populer disebut sebagai bukit teletubbies. Bentuk candi yang tampak seperti bukit dan ditutupi oleh rumput hijau memang membuatnya tampak mirip dengan setting di film tersebut. Tidak sedikit juga traveler yang datang untuk berfoto.
Jadi sudah tahu kan kalau ada banyak candi keren anti mainstream selain Prambanan dan Ratu Boko? Jika mampir ke Yogya, cobalah kunjungi salah satu atau beberapa dari candi di atas. Pasti kamu tidak akan kecewa. (sst/sst)Johanes Randy Prakoso - detikTravel
0 Response to "Candi Antimainstream di Sekitar Yogya"
Posting Komentar